SEMINAR MITIGASI BENCANA UNTUK TEKNIK SIPIL

Seminar Regional Keteknik Sipilan Bersama M.Farid Ma'ruf, ST.,MT.,Ph.D.

FKMTSI Reg IX Jawa Timur

FKMTSI Camp 2014 di Universitas Yudharta Pasuruan Bersama Sub Korwil Malang.

BROSUR TEKNIK SIPIL 2014/2015

Penerimaan Mahasiswa Baru Teknik Sipil Tahun Akademik 2015-2016.

Workshop Day 2014 Google SketchUp

Workshop Google SkethUp 2014 oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Yudharta Pasuruan.

Seminar Keteknik Sipilan 2014 Bersama FKMTSI Reg IX

Seminar Keteknik Sipilan "Bahan MPanel Sebagai Bahan Material Bahan Bangunan Pengganti Batu Bata/Bata Ringan dan Teknologi Terbaru Untuk Beton Yang Lebih Ramah Lingkungan.

Friday, 20 February 2015

Civil social care


Civil Social Care kali ini adalah yang ke #3 yang rutin diadakan oleh HIMAJUSI (Himpunan Jurusan Sipil) Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember. Yang bekerjasama dengan FKMTSI Jawa Timur. Civil SoCIAL Care atau biasa disebut CSC. 

Pada ketiga ini  membantu berupa Kincir air, untuk pembangkit ristik, Penanaman pohon dan berbagai pakean bekas layak pakai untuk desa binaan. Yang bertempat di kec. Panti Kab. Jember.

Ketika sampai ditempat. Semua peserta berteduh karna khujuran hujan sangat deras, namun walau begitu semangat peserta tidak padam untuk membantu warga disitu yang membutuhkan . acara tetap berjalan seperti yang di jadwalkan.

PKM (Program Kreatif Mahasiswa)

Lagi Lagi Mas Jaka Dkk. Lolos PKM dari DIKTI.  Kami sangat bangga terhadap mereka yang selalu Lolos PKM (Program Kreatif Mahasiswa 2015)dikti , Mereka berjumlah 3 orang dalam satu team. Yakni Jaka dwi sahputra selaku ketua, Qomariah dan Solehuddin sebagai anggota dari team itu. Mereka yang lolos ini memberi judul “pemanfaatan filterasi air wudhu ponpes ngalah untuk air non konsumtif”semoga apa yang mereka laku kan sukses dan berkah


KONGRES HIMATEKSI II


Yudharta, 29 November 2014 mahasiwa teknik sipil mengadakan Kongres HIMATEKSI II.  Yang mengangkat tema “ Rekontruksi HIMATEKSI menuju Organisasi Ideal” Dimana kongres kali ini penuh ketegangan karna banyaknya perbedaan pendapat para peserta. Namun walau begitu kongres tetap berjalan dengan tertip. Kongres sempat mau ditunda
Dalam kehidupan demokrasi seperti sekarang ini himpunan  mahasiswa mempunyai peranan yang sangat penting di lingkungan fakultas khususnya Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HIMATEKSI) Fakultas Teknik Universitas Yudharta Pasuruan. Hal itu tentu saja harus diimbangi dengan perkembangan ilmu dan teknologi mahasiswa dalam membangun bangsa dan negara.
Untuk itu perlu diadakan kongres Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil setiap tahun demi terciptanya mahasiswa yang berkompeten memajukan HIMATEKSI ke arah yang  lebih baik. Tema pada kegiatan ini adalah Rekonstruksi HIMATEKSI Menuju Organisasi Yang Ideal. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan prospek kerja sumber daya manusia Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Yudharata Pasuruan menjadi lebih baik.
Tujuan dari penyelenggaraan Kongres ke-II Dan Pemilihan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Yudharta Pasuruan, yaitu:
1.    Pembahasan AD/ART Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Yudharta Pasuruan.
2.    Pertanggungjawaban kepengurusan Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Yudharta Pasuruan masa bakti 2013/2014.
3.    Merumuskan rekomendasi program kerja untuk kepengurusan Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Yudharta Pasuruan periode 2014/2015.
4.    Pembentukan kepengurusan baru dengan menyelenggarakan pemilihan Ketua Umum  Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Yudharta Pasuruan yang baru.


Osjur


OsJur atau yang biasa disebut dengan OSPEK JURUSAN adalah kegiatan tahunan yang diadakan oleh HIMATEKSI (Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil ) Fakultas Teknik – Universitas Yudharta pasuruan. Pesertanya adalah mahasiswa baru di Program studi teknik sipil. Osjur adalah proses pengkaderan resmi calon mahasiswa teknik sipil. Panitianya tidak lain adalah anggota Osjur dijalankan secara variatif dan bergantung pada kepentingan himpunan saat itu. Menjadi kader himpunan adalah tujuan utama dari osjur ini. Kurikulum didesain sedemikian hingga oleh Mamed (Materi Metode) Panitia Ospek Jurusan. Panitia pun dipersiapkan dengan sungguh. Pelatihan-pelatihan kepanitiaan pun diadakan.
Osjur masuk dalam wahana edukasi.

 peserta didik menjadi pribadi yang mampu belajar mandiri bisa diartikan pribadi yang merdeka. Pikiran-pikirannya tidak terbelenggu oleh berbagai pengetahuan baru yang didogmakan. Ia tidak melecehkan pikirannya hanya dengan mengikuti arahan-arahan yang nirnalar. Osjur pada dasarnya untuk mencapai itu. Hal konkret yang terlihat dari suksesnya Osjur yakni daya kritis peserta osjur, mampu membuat gebrakan dan inovasi baru di himpunan. Jika dibahasakan secara halus, Osjur dilaksanakan untuk membentuk kader himpunan yang militan.

Osjur kali ini beda seperti biasanya karna kami berkunjung ke sahabat kita di ITN Malang untuk mengenalkan FKMTSI (FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL) dan juga memberikan motifasi terhadap peserta oleh Kahim Sipil ITN Malang. Pendidikan Osjur sejatinya menghilangkan kesenjangan antara peserta dan panitia, namun pada pelaksanaannya justru tidak. Osjur membentuk gap antara senior dan junior. Panitia memposisikan dirinya sebagai para raja yang secara tidak langsung harus disapa "Kakak" sementara peserta terpaksa menjadi "hamba". Pengkastaan terjadi secara alamiah. Bagaimana tidak, saat semua peserta dikumpulkan di suatu tempat, pembentakan seringkali dilayangkan panitia ke peserta. Mimik muka panitia pun dipasang marah, biarpun sejatinya adalah sandiwara. Persis seperti teater panggung. Panitia bagian lapangan terutama yang membuat barikade  melingkari peserta dengan melipat kedua tangan di dada. Ditambah dengan memasang muka beringas. Kecantikan dan kegantengan dalam tempo singkat berubah menjadi sosok yang menakutkan. Ketengangan memuncak apalagi saat peserta membuat kesalahan.  Sikap panitia seperti ini tidak bisa tidak membuat peserta naik darah. Kemarahan memuncak. Namun, peserta mencari justifikasi agar terlihat tenang dihadapan panitia. Pikiran mandeg, logika mati. Semua peserta memerankan orang sedang puasa yang harus mampu menanggung amarah biarpun pahit dan mencederai hati dan kepala. Tidak lain dan tidak, demi jahim sebagai legalitas anggota himpunan.

Timbulnya kasta senior dan junior sebagai output dari Osjur harus segera dihilangkan melalui pembenahan di metode pelaksanaan osjur. Memposisikan peserta sebagai rekan belajar panitia adalah sebuah keharusan. Pembentakan, memasang mimik beringas harus segera dihapus dan diganti dengan pemberikan kuliah indoor ataupun outdoor. Kuliah didesain semenarik mungkin dengan melibatkan secara langsung peserta dan pantia. Dengan demikian, Osjur dibentuk sebagai wadah untuk belajar, bukan untu menciptakan batasan antara senior dan junior.